"Kenapa pak?" Dirga menaruh gelas di atas meja, Adam meraih nya dengan helaan nafas. "Thanks." "Jadi," Dirga duduk menyilang kaki menyesap kopi miliknya. Ia terkekeh kecil melihat sang senior menekuk muka. "Wkwkwk, lagian aneh sih cemburu kok sama istri orang." "Ckh, tidak usah di perjelas." Adam mendelik kesal. "Mentang-mentang backingannya kuat jadi songong sekarang." dengusnya. "Lah? Hahaha. Maaf ya pak, ya gimana ya emang nasib saya bisa jadi tulang cengkok Noona." "Tulang cengkok? Bangkek." Dirga tertawa kecil, celinguk matanya mengenali seseorang sedang berjalan ke arah mereka. "Pak, pak Zaidan datang." kata Dirga menurunkan kaki berdiri menyambut Zaidan. "Mau kopi?" Tawar Dirga di balas gelengan kecil dan duduk menaruh berkas di depan Adam. Semenjak Adelia pergi, Adam dan