"By, udah liat—" "Udah." Fandy manyun. Kakinya diseret mengikuti langkah Lisa. Mereka lagi di lorong rumah sakit menjenguk Azka. "Sudah ada kabar dari Barra belum?" Tanya Lisa menaruh ponselnya. "Belum." Fandy merogoh saku mengambil ponsel terus nelpon Barra, satu tangannya memegang parcel buah. "Nggak tau nih anak kemana, seharusnya dia datang kemari menjelaskan apa yang telah terjadi bukan menghilang seperti ini." Fandy berdecih, ponsel Barra malah tidak aktif. Fandy menghela nafas panjang mengikuti Lisa masuk ke ruang inap Azka. Gadis itu tengah di periksa dokter tampan. Sempat bertatap muka, Lisa merasakan hawa lain saat mata mereka bertemu. Apa ini? Sepertinya ada sesuatu dengannya? Apa dia sepertiku? Batin Lisa bertanya-tanya, namun ia tidak bisa membuka pintunya seperti janji