Nara memasuki rumahnya sambil menangis. Dia kecewa melihat Devan dengan mudahnya bermain dengan wanita lain. Padahal mamanya baru meninggal 2 bulan yang lalu. Ia merasakan rasa sakit yang menjalar dalam hatinya. Mungkin menikah dengan Alvaro adalah keputusan yang tepat. Ia tak menyangka jika Devan melakukan hal itu di belakangnya. Harusnya kalau Devan ada wanita lain setidaknya tunggu setahun lagi. Terlihat sekali jika Devan mudah sekali melupakan Vania. Krettt Gio masuk ke dalam kamar Nara. Dia tadi melihat Nara pulang sambil menangis. Gio duduk di sebelah Nara sambil memegang tangannya. "Kamu ada masalah? " tanya Gio khawatir. Nara menarik tangannya dari genggaman Gio. "Bukan urusan kamu!! " jawab Nara ketus. Gio tadinya simpati malah menjadi marah karena lagi-lagi Nara menolaknya