Darah perawan

1111 Kata

Vania dan Abra keluar dari kamar meninggalkan Defni yang tertidur sendirian di kamarnya. Vania menuntun papanya untuk masuk ke dalam kamarnya. Abra langsung menghempaskan tubuh Vania dengan kasar di ranjang. "Perlu kau ingat Vania, aku bukan bercinta tapi aku berhubungan s*x dan aku suka permainan yang kasar" ucap Abra lalu ia mulai mencium bibir Vania dan mengabsen giginya di dalam mulut. Ia memainkan lidah Vania dan menghisap salivanya. Vania juga tak kalah b*******h dan membalas setiap sesapan dari bibir tebal papanya. Ciuman Abra turun ke leher dan dadanya. Vania meremas rambut Abra saat papanya itu memberikan kissmark disana. Abra memainkan p******a besarnya dan menghisapnya dengan rakus. Vania belingsatan karena merasa nikmat dan bawahnya terasa banjir dan becek. Tibalah saat Abr

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN