Abra sedang memacu wanita yang ada dibawahnya. Ia memejamkan matanya seakan yang sedang bercinta dengannya adalah Vania. Sudah 5 tahun Vania pergi entah masih hidup atau sudah mati. Tapi tetap saja nama Vania selalu terukir dalam hatinya. Meski ia mencintai Vania tapi sek* adalah kebutuhannya. Ia akan mencari wanita yang mirip Vania dan masih muda untuk ia tiduri. "Ahh om sakitt pelan om" ringis wanita yang ada dibawahnya. "Diam bit*h lubangmu sudah kendur sialan!! " maki Abra tapi masih tetap menggenjot wanita itu. Akhirnya Abra keluar juga. Abra melepaskan kondomnya lalu membuangnya di kotak sampah. Ia mendengus kecewa karena tidak ada yang bisa menggantikan Vania untuk melampiaskan gairahnya. Ia bangun dan melempar uang pada wanita itu. "Cepat pergi dari sini!! " usir Abra tanpa me