chapter 5

1222 Kata
Jam dua belas siang Nayara pun pulang ke rumah. Seperti biasa ia membawa beberapa temannya untuk bermain di rumah. Suara tertawa dari teman-temannya pun terdengar di teras rumah. Felisha mengintip dari balik tirai melihat putrinya bersama teman-temannya di teras. "Nayara sudah pulang, Lana kamu beneran mau pulang cepat?" "Iya, Radit lagi di jalan. Aku enggak enak soalnya tugasku di kantor banyak banget sha, aku hanya izin sampai jam dua belas siang saja. Sisanya aku ke kantor." "Memangnya Adyatama enggak jadi ke Bandung? Bukannya kata kamu dia ke Bandung hari ini?" "Memang benar, tapi kan pekerjaanku banyak sha. Banyak pekerjaan yang mesti aku urus di kantor. Jadi aku izin hanya sampai jam dua belas siang." Tak lama suara Nayara pun terdengar dengan pintu terbuka, dirinya bersalaman dengan Lana dan juga Felisha. Nayara meminta izin kepada ibunya untuk belajar bersama dengan semua teman-temannya di rumah. "Nayara, Tante Lana mau berangkat ke kantor. Kamu jangan bepergian keluar ya. Ibu masih sakit, kalau kamu lapar ada makanan di meja makan. Teman-teman kamu sudah pada makan? Sudah izin ke orangtuanya untuk bermain di rumah kamu?" Tanya Felisha kepada Nayara saat ini. Melihat Nayara masuk ke ruangan kamar dan berganti pakaian. Tak lama setelah berganti pakaian Nayara pun menghampiri Felisha dengan membawa beberapa buku, "Mereka bawa ponsel kok bu, mereka sudah izin juga sama orang tua mereka. Aku minta izin belajar disini ya bu, lagipula Nayara mau belajar buat ujian masuk kuliah. Doain Nayara biar masuk kuliah pakai beasiswa. Ibu sudah minum obat dan sudah makan?" "Ibu sudah makan kok, sudah minum obat juga. Kamu juga makan dulu. Kalau misalkan teman-teman kamu belum makan, suruh mereka makan. Lagipula ibu sudah agak mendingan kok." Tak lama suara pria pun mengucapkan salam di depan rumah, rupanya Radit kekasih Lana sudah datang menjemput. Lana memang izin seharian untuk tidak bekerja, sayangnya pihak kantor menyuruhnya untuk masuk kerja karena banyak kerjaan yang harus di urus oleh Lana. "Radit datang, sha ... aku pamit ke kantor ya, maafin enggak bisa menemani kamu sampai sore ya, banyak banget kerjaan yang mesti di urusin soalnya. Enggak enak kalau pekerjaan belum beres soalnya sudah tanggal sekian, memasuki jam sibuk-sibuknya kerja." "Iya enggak apa-apa, aku mau menyapa Radit boleh ya?" "Iya boleh kok. Lagian Radit juga enggak tega mau jemput aku secara tahu kalau kamu lagi enggak enak badan." Nayara masih berkumpul bersama teman-temannya, dirinya masih belajar bersama teman-temannya di teras rumah. Melihat Nayara sedang asyik belajar sangat tidak mungkin Felisha mengganggunya hanya untuk menyapa Radit dan mengantar Lana. "Radit, enggak mau masuk rumah dulu? Maaf ya, merepotkan. Terimakasih sudah mau jemput Lana ke rumah." "Iya enggak apa-apa kok Kak Felisha, maaf juga Radit jemput Lana. Soalnya pihak kantornya ingin Lana masuk kerja, justru Radit yang seharusnya minta maaf kepada Kak Felisha, Lana nya enggak bisa menemani Kak Felisha sampai sore." Senyuman Felisha terlihat jelas dengan wajahnya yang pucat. Felisha yang tidak sempat berdandan karena menerima sakit demam semalam menyapa Radit dan juga mengantar Lana hingga pintu gerbang rumah. "Sha, aku berangkat kerja ya. Sekali lagi maaf benget ya sha, aku enggak bisa menemani kamu sampai sore." "Iya enggak apa-apa, yasudah kamu hati-hati pakai motor sama Radit, jangan sampai kenapa-kenapa. Kalau sudah sampai di kantor jangan lupa kabari aku ya, supaya aku ringan enggak kepikiran kalian." Radit pun menyalakan mesin motornya dengan memakai jaket hitam dan juga helm, dirinya memberikan helm kepada Lana untuk di pakai, dengan menggunakan motor matic dirinya pun berangkat menuju kantor dimana Lana bekerja. Lambaian tangan dari Felisha pun terlihat ketika Lana dan Radit berangkat, Radit yang menyetir motor pun mempercepat kecepatannya. Alister Corporation. Dalam dua jam perjalanan menuju Alister Corporation Radit tiba diparkiran. Setelah mengantar Lana dirinya kembali ke tempat perusahaannya di Wilayah Kuningan, Jakarta Selatan. Lana pun berjalan dengan memasuki lift untuk menuju lantai delapan belas, dalam tiga puluh menit Lana pun tiba di lantai delapan belas. Sudah ada Amber yang menunggunya di ruangan kerja. "Kamu enggak bisa izin seharian, tugas kamu banyak banget nih. Siapin laporan bulanan, kamu tahu sendiri kan meeting kemarin belum kamu buat laporannya. Yang kamu buat itu baru setengahnya, sekarang ada data-data baru hari ini," ucap Amber dengan memberikan map berisikan laporan dari beberapa divisi. Lana pun menaruh tas miliknya di atas meja kerja. Dengan mengambil map kertas yang di berikan Amber dan memeriksanya, walaupun Amber sering bergosip tetapi ia selalu membantu Lana dalam beberapa pekerjaan. "Pak Adyatama sudah berangkat ke Bandung? Project di Bandung di acc sama pimpinan kan?" "Jadi kok, Pak Adyatama sudah berangkat ke Bandung dari kemarin, lagipula Pak Adyatama kan memang bagian manager jadi mau tidak mau project beliau yang handle. Mendingan kamu urusin laporan bulanan deh, lagipula maaf banget nih, maaf banget kamu enggak bisa izin seharian." "Iya, Amber terimakasih ya. Nanti aku buatkan laporannya." Setelah Lana menerima beberapa pekerjaan dari Amber dirinya pun membuka layar monitor komputer miliknya di meja kerja. Dirinya memasukkan beberapa data dan juga menyusun beberapa laporan hingga delapan buku laporan untuk di berikan kepada pimpinan. Amber memberikan satu minuman capuccino untuk Lana. Sebagai tanda maaf karena permohonan izinnya tidak di acc pimpinan. "Supaya enggak ngantuk, aku kasih capuccino. Maaf banget ya Lana, selamat bekerja ya Lana." Anggukan dari Lana pun terlihat dengan senyum manisnya disana. Amber pun pergi dari ruangan Lana dan membawa satu cangkir capuccino miliknya saat ini yang berada di genggaman. "Padahal dia admin, tapi urusan laporan tetap saja di kasihnya ke sekretaris. Benar-benar deh," ketus Lana dengan senyum simpulnya saat ini. Tak lama data karyawan baru datang kepada Lana. Ada salah satu map berkas Amber untuk Lana dengan nama-nama karyawan baru untuk di proses ke pimpinan. Salah satunya ada foto wanita yang cantik di berkas karyawan baru. "Admin baru? Cantik," tanyanya dengan ketus. Lana pun memasukkan nama-nama data calon karyawan baru untuk di berikan kepada Adyatama dan juga bagian admin kembali. "Hal begini ngepain di kasihkan ke aku, Amber kan bagian admin. Bukannya ini urusan HRD? Amber sepertinya salah masukin berkas." Benar apa yang di pikirkan Lana, Amber teman kantornya berlari dengan suara pentopel sepatu terdengar. "Maaf nih Lana, ada data yang salah. Map data karyawan baru sepertinya terbawa ke kamu. Maaf nih sebelumnya." "Amber, iya ini ada. Ini data-data anak baru?" "Iya, memangnya kenapa? Nanti lagi deh kalau mau mengobrol, jam kerja nih ... enggak enak soalnya belum buat laporan apa-apa, maklum habis gosip." Lana pun tersenyum melihat Amber, memang Amber karyawan yang paling jujur soal pekerjaan. Jika dirinya bergosip ia pun berbicara jujur, bagaimanapun Amber selalu menolong beberapa karyawan jika ada salah satu karyawan kesulitan dalam pekerjaan. Lana kembali melihat beberapa berkas pekerjaan miliknya, dirinya pun kembali fokus mengerjakan beberapa laporan yang harus ia kerjakan hari ini. Radit sudah berbicara kepadanya jika akan menjemput Lana sore ini. "Ya ampun, belum bilang Felisha kalau aku sudah sampai kantor. Mana ponselnya," ucap Lana dengan mengambil ponsel di tas miliknya. Dirinya pun mulai mengetik pesan singkat untuk Felisha memberikan kabar bahwa ia sudah sampai kantor dan mengerjakan beberapa laporan pekerjaan. Hari sudah memasuki jam lima sore. Sudah lima jam Lana berkutat di depan layar monitor, masih ada penyusunan laporan yang ia belum selesaikan. Sedangkan beberapa karyawan sudah ada yang bersiap-siap untuk pulang kantor. "Kamu lembur Lana?" Tanya Amel dengan membawa tas miliknya melewati ruangan Lana. Dirinya melihat Lana yang masih ngeprint beberapa laporan. "Belum tahu nih mau pulang jam berapa, sepertinya jam tujuh malam, lihat nanti saja. Tanggung deh baru beberapa laporan yang selesai."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN