chapter 4

1192 Kata
Setelah Lana mengantar Nayara hingga ke pagar gerbang rumah bersama jojek jemputannya, Lana pun kembali masuk kedalam rumah. Lana berjalan menuju ruangan kamar untuk mengambil ponsel, Radit kekasihnya pun menelepon Lana pagi ini. Lana dan Radit adalah sahabat Felisha dari jaman kuliah. Lana dan Radit masih berpacaran dan belum menikah, terlebih Lana adalah adik kelas Felisha. Persahabatan Lana dan juga Felisha di mulai ketika Lana dimarahi oleh kakak kelas mereka, bahkan Felisha selalu membantu Lana untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah dengan meminjamkan buku catatan miliknya kepada Lana. Berkat Felisha, Lana dan juga Radit terbantu dalam materi perkuliahan, Lana pun meresmikan hubungannya bersama Radit setelah Radit memutuskan untuk memulai keseriusannya setelah lulus kuliah. "Syukurlah Radit paham. Kasihan Felisha, semoga dia sama Adyatama cepat rujuk. Aku harus pulang sore ini, karena Radit menyuruhku untuk enggak ikut campur sama hubungan rumah tangga Felisha." Beberapa saat Lana menerima panggilan telepon dari Radit, ia pun mendengar ada suara sapaan dari luar. Lana bergegas membukakan pintu untuk tamu. "Dokter Arini ya? Silahkan masuk dokter. Kebetulan Felisha sudah menunggu anda di dalam ruangan kamarnya." "Iya, saya Dokter Arini. Kalau boleh tahu Ibu Felisha kenapa? Ada gejala-gejala yang terlihat tidak?" Tanya Dokter Arini kepada Lana saat ini. Dirinya pun berjalan bersama Lana menuju ruangan kamar Felisha. "Demam, nafsu makannya agak berkurang. Kebetulan saya memberikan obat pereda pusing, mungkin Felisha sahabat saya hanya kelelahan dokter." "Oh begitu, yasudah saya akan memeriksanya ya. Memang Ibu Felisha tidak boleh kelelahan. Mungkin karena cuaca juga Ibu Felisha sakit demam. Pengaruh makanan juga bisa atau banyak pekerjaan yang ia lakukan." Dokter Arini pun tersenyum menyapa Felisha saat ini, Felisha yang membalas senyuman Dokter Arini menyambutnya dengan menanyakan kabar. Lana menyaksikan Dokter Arini yang memeriksa Felisha saat ini, menaruh termometer digital dan juga memeriksa seluruh kondisi Felisha. Dokter Arini pun menulis resep obat-obatan disana, dengan memberikannya kepada Lana. "Obatnya bisa di tebus ke apotek terdekat, ini resepnya saya berikan. Kebetulan kondisi Ibu Felisha hanya kelelahan. Tidak apa-apa, saya sudah memberikan suntikan vitamin untuk Ibu Felisha." Lana pun mendekati Felisha saat ini, dirinya mengganti handuknya dengan mengompres kembali dengan air dingin dan menempelkan kembali ke kening Felisha. Demamnya sudah agak membaik, Felisha pun bisa kembali beristirahat hari ini. Dokter Arini sudah menyelesaikan pemeriksaannya kepada Felisha, dirinya pun kembali membereskan alat-alatnya dan kembali ke rumah sakit tempatnya bekerja, melihat matahari sudah mulai naik. Lana mengajak Felisha untuk berjemur agar terkena sinar matahari pagi. "Fel, kamu lihat kan. Kamu hanya kelelahan, izin bekerja untuk hari ini sudah? Jika sudah yasudah aku akan mengajak kamu berjemur di pagi hari. Kondisi matahari pagi lagi bagus, bagus juga untuk kesehatan kamu." Anggukan dari Felisha pun terlihat, dirinya mulai menggerakan tubuhnya secara perlahan. Menginjak lantai dengan telapak kaki yang agak kaku, Felisha pun di bantu berjalan bersama Lana. Kepalanya masih merasakan pusing berat karena terlalu banyak pikiran yang menghampiri Felisha, "Aku merepotkanmu Lana. Maafkan aku ya, gara-gara aku kamu jadi absen bekerja. Sampai-sampai yang membuat sarapan pagi saja kamu yang buat." "Ya ampun, kamu masih dalam keadaan seperti ini masih saja memikirkan aku. Sudahlah sekarang waktunya kamu memikirkan dirimu sendiri, apalagi kamu memiliki anak dan juga aku berharap hubungan kamu dan Adyatama selalu baik-baik saja." "Terimakasih ya Lana. Pantas saja kamu awet sama Radit. Aku pasti akan baik-baik saja sama Adyatama." Lana membawa Felisha untuk berjemur pagi ini, ditambah ia saling bertukar cerita bersama Felisha tentang dirinya dan juga Radit. Felisha merasa terhibur dengan kehadiran Lana saat ini, bagaimanapun di rumah hanya ada dirinya dan juga putri semata wayangnya Nayara. "Felisha, sore ini aku pulang ke rumah. Kamu juga sudah mendingan. Enggak apa-apa kan? Kebetulan aku juga ada beberapa pekerjaan yang enggak bisa aku tinggalkan begitu saja. Kamu tahu kan aku sekretaris, tenang saja. Aku akan bekerja dengan baik." Ucapan Lana membuat Felisha mengangguk, ia sangat percaya kepada sahabatnya tersebut. Walaupun Lana sekretaris, tetapi ia selalu memberikan informasi tentang Adyatama. "Justru aku yang harusnya menanyakan sama kamu, apa enggak apa-apa kamu meninggalkan pekerjaan demi aku terus dan Nayara. Kamu bukan saudari kandungku tetapi kamu baik seperti ini, aku justru berterimakasih sama kamu dan juga Radit." "Enggak apa-apa, lagipula Radit tahu kalau aku ada di rumah kamu, nanti sore mungkin Radit jemput. Kamu jangan sedih lagi, aku yakin kamu sama Adyatama akan baik-baik saja. Kamu harus istirahat selama beberapa hari. Kata Dokter Arini kamu beristirahat dua atau tiga hari selama sakit demam." "Cukup dua hari sepertinya, aku juga enggak mau lama-lama, aku harus kerja. Nanti Nayara makan apa kalau aku enggak kerja." Lana pun mengajak Felisha kembali masuk ke dalam rumah setelah dua jam ia berada di taman rumah untuk berjemur. Pukul 08.00 Lana membawa Felisha ke ruang keluarga. Bahkan Felisha izin berpamitan kepada Lana untuk membersihkan dirinya setelah ia mandi keringat semalaman, memakai air hangat untuk membersihkan diri. Lana pun menyetel televisi untuk menonton acara di pagi hari. Biasa di pagi hari ada acara-acara gosip dan juga tontonan hiburan, Lana pun melihat ke arah dapur. 'Kalau Felisha beneran berpisah sama Adyatama terus dia hidup sendirian, duh ya ampun. Semoga Adyatama enggak jadi berpisah sama Felisha, Felisha istri yang penurut. Jarang-jarang ada wanita seperti Felisha, pikiran Adyatama itu dimana sih? Jangankan Adyatama, Radit juga bilang kalau perpisahan mereka di sayangkan banget. Yang baik-baik aja bisa berpisah apalagi yang sering berantem. Mana hubunganku sama Radit masih di tahap mau pernikahan.' Lamunan Lana terhenti ketika Felisha menyadarkan dirinya, "Kamu melamun? Aku sudah agak baikan Lana, kamu enggak mandi? Mandi gih. Aku jadi enggak enak sama kamu. Masih pakai pakaian ku dulu saja. Nanti kamu pulang sama Radit boleh pakai kemeja kamu, kamu kan enggak bawa pakaian ganti." Lana pun tersenyum tipis-tipis merasa malu karena ketahuan melamun oleh Felisha, dirinya pun bergegas berjalan menuju dapur dan ke arah kamar mandi. Membawa pakaian ganti yang di bawakan Felisha dan juga handuk yang di berikan Felisha. "Pesan makanan saja kalau begini. Enggak enak kalau Lana belum makan, lagipula jam dua belas siang nanti Nayara pulang sekolah, kebetulan Nayara sudah di jam bebas jadi menunggu wisuda. Palingan jam tambahan untuk masuk ujian kuliah." Setelah tiga puluh menit. Lana keluar dengan rambut yang basah, dirinya sudah mandi dengan pakaian yang di berikan Felisha dan di pakai oleh Lana. Melihat Felisha berada di dapur dan menyiapkan beberapa makanan, hingga ada dua kantung plastik dengan dua kotak dus berisikan nama restaurant. "Ini apa? Kamu beli?" "Iya, lagipula jam Nayara pulang sekolah sebentar lagi kan selesai. Jadi dia juga pulang, kebetulan makanan siang untuk kamu juga." "Ya ampun, ini ngerepotin kamu banget Felisha. Aku enggak apa-apa bisa masak sendiri kok." "Sudah, enggak apa-apa. Nanti siang kita makan bersama. Kebetulan Nayara pulang jam dua belas siang." "Ya ampun, terimakasih ya Felisha. Serius loh aku merepotkanmu banget. Padahal enggak usah pesan makanan juga enggak apa-apa." "Sudah enggak apa-apa, kamu seperti ke siapa saja. Padahal enggak apa-apa. Aku kan kakak kelas tingkat kamu selama kuliah, kamu juga suka datang ke rumahku bersama Radit untuk belajar bersama. Sekarang kok kamu merasa merepotkanku, ini memang seharusnya. Masa kamu datang ke rumahku melakukan pekerjaan rumah. Aku yang enggak enak sama kamu." "Ya ampun, itu sih enggak apa-apa, lagipula kamu kan tiba-tiba demam dan sekarang sudah mulai membaik aku merasa senang. Aku senang kamu dalam kondisi baik-baik saja, aku khawatir sama kondisimu."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN