Warna merah keunguan anggur memenuhi gelas, Raefal mendorong satu untuk Arabelle dan satu untuknya. Mereka duduk di lantai berhadapan beralaskan karpet bulu yang nyaman. Arabelle membuka mulutnya dengan lebar dan memakan daging panggang dengan lahap, gadis itu tidak menawarkan apapun kepada Raefal yang sudah berjasa membulak balikan daging di atas pemanggang. Raefal mengambil daging di panggangan dengan sumpit dan meniupnya perlahan sebelum menyuapi Arabelle. “Setiap kali menemukan makanan, kau seperti baru pertama kali menemukan makanan lezat” komentar Raefal melihat Arabelle membuka mulutnya lagi dan menangkap daging yang di berikan Raefal. Bibir kecilnya di penuhi noda, mulutnya penuh oleh makanan yang perlahan dia kunyah. “Aku tidak bisa menyia-nyiakan makanan” jawabnya tidak jela