Beberapa hari berlalu. Sudah hampir seminggu Arshangga mengikuti Samara di kediaman orang tua istrinya itu. Lila merasa sediki lega, sebab belum melihat lagi wajah lelaki sialan sejak terakhir Arshangga menyiksanya hari itu. Lelaki berwujud iblis menurut Lila, yang sikapnya tidak bisa di tebak, dia sendiri membuat sebuah perjanjian dan dia juga yang melanggar janjinya. Tidak akan melakukan di luar untuk memproleh keturunan, yatanya lelaki itu nyaris seperti memperkosa Lila dan begitu menikmati tubuhnya, seakan seperti baru mendapatkan mainan baru. Lila lumayan bisa bernafas beberapa waktu ini, sebab tidak ada sepasang suami istri itu. Sesekali ia ikut sang ibu berbelanja dan jika sore hari dia bisa duduk sampai bosan menatapi kolam ikan sembari menulis buku hariannya. Meski Samara