“Dari mana kamu Lila?” Tanya Samara di depan pintu yang akan keluar rumah. Seperti biasa Lila selalu berlaku hormat pada Samara, ia berhenti dan tersenyum tipis. “Anu dari makan bubur, mba.” “Makan bubur dimana? Kamu lihat Mas Ars?” “Makan bubur penjual keliling yang biasa lewat, aku nggak lihat tuh.” “Hemm, kenapa nggak minta Bik Nani atau ibu kamu yang membuatnya, usahain jangan sembarangan makan Lila, kamu lagi mengandung, sekarang itu banyak penjual yang curang, kita nggak tahu bahan-bahan yang terkandung apa lagi penjual keliling seperti itu.” “Tapi penjualnya baik kok mba, aku rasa dia bakalan nggak tega menggunakan bahan-bahan yang tidak baik.” “Emang kamu saudarinya? Penjual sianida, racun serangga semuanya juga baik, yaudah sana masuk aku mau cari Mas Ars.” Samara kemu