Aku dan D janjian untuk bertemu. Ini bukanlah jadwal untuk kami berkencan. Namun, aku ingin bertemu dengannya. Dia juga demikian. Anggap saja, ini adalah penebusan dosa karena aku akan bertemu dengan lelaki lain, tanpa sepengetahuannya, entah kapan. Mama belum memberikan konfirmasi padaku. Elvira juga sedang sibuk dengan tugas sekolahnya sehingga tidak terlalu ingin mendengarkan ceritaku. Dia memang adik yang menyebalkan. Hari ini kami pergi ke taman, dia akan mengajariku matematika. Memang, kedengarannya cukup aneh, mengingat kami berbeda usia dan pelajaran SMA, tidak masuk dalam mata kuliahku. Terlebih, aku ini jurusan Bahasa Inggris, mustahil berhadapan dengan Matematika yang sangat menyebalkan itu. Nilai terbesarku di raport untuk matematika, dulu, adalah delapan. Itu pun,