Aku tertegun menatap layar handphone-ku selama beberapa saat. Otakku kosong, pikiranku melayang entah kemana. Aku terus membaca pesan dari D dan menangis berulang-ulang. Aku mencoba untuk mengabaikan rasa sakitku dan berpikir kalau ini adalah hanya kesalahpahaman. Aku yang terlalu bernegatif thingking dan banyak berpikir. D mungkin hanya sibuk. Dia mungkin tidak memiliki waktu untuk sekadar mengecek ponsel dan membaca pesanku. Dia mungkin dalam persiapan lomba dan… Aku merasa tidak adil. Dia jelas-jelas online. Namun, pesanku tidak dibaca. Di dalam hatiku ada perasaan marah dan kecewa. Seumur hidupku, ini adalah pertama kalinya aku merasa dicampakan tanpa perlu diputuskan. Perasaan marah itu membuatku ingin sekali untuk memblok-nya saat itu juga, tetapi aku tidak mau menyesal. Sebab, ses