"Aku sudah menempatkan orang juga untuk mengawasi tempat ini," Gala menatapnya. "Jadi kalau aku kembali ke Jakarta, tetap ada yang menjagamu." Aya melepaskan diri dari rangkulan Gala, "Ja-jangan repot repot." Gala hanya tertawa, "Aku tidak repot. Orang lain yang melakukannya!" Aya hanya mengatupkan bibirnya dan memilih tidak berkata apa apa. Ia lalu menatap ke jalanan dan melihat kalau Jana masih berbicara dengan para polisi yang ada. "Jana masih bicara dengan polisi polisi itu. Tidak akan terjadi apa apa bukan?" Aya memastikan. "Jangan memikirkan lelaki lain saat bersamaku," Gala terlihat tidak suka. "Aku tidak memikirkan laki laki lain," Aya mengerutkan keningnya. "Jana sahabat baikku." "Tetap saja dia laki laki. Aku tidak suka," Gala mencubit hidung Aya. "Kamu wanitaku! C