"Kamu kenapa?" Tari memperhatikan perubahan ekspresi Aya. Aya mendekat ke arah Tari lalu berbisik, "Kamu nanti lihat perempuan berbaju ungu yang super seksi itu. Mungkin arah jam sembilan, sekitar tiga meja di belakangku. Aku tadi mencuri dengar kalau namanya Nirmala." "Lalu," Tari balas berbisik. "Sepertinya dia perempuan yang dijodohkan dengan Gala. Aku tahu namanya Nirmala, dan barusan aku dengar dia menelepon dengan menyebut nama Gala," Aya bicara perlahan. "Aku jadi sedikit cemburu. Gala dijodohkan dengan perempuan secantik itu, kenapa dia malah mendekatiku?" Tari diam diam menoleh ke belakang. Ia melihat perempuan yang dimaksud Aya, "Iya kamu benar, dia seksi sekali. Mana mulus begitu." "Tapi, Aya, kamu tidak kalah saing. Kamu tidak ingat berapa juta lelaki yang kamu tolak se