Mereka terdiam. Mata mereka saling menatap tak berkedip. Namun deru suara motor mengagetkan keduanya. Aya terkaget kaget hingga tubuhnya melompat ke arah Gala yang dengan sigap memeluknya. Gala menoleh ke belakang dan mengintip dari balik jendela. Ternyata gerombolan geng motor bertambah banyak, bahkan menghalangi satu dua mobil yang melintas. Ia menarik nafas panjang, "Ini gawat. Mana patroli polisi?" Gala lalu menelepon seseorang dan meminta nya untuk mengurus keributan geng motor tersebut. Aya hanya menguping dan mendengar percakapan itu tanpa paham siapa yang Gala hubungi. Ia diam bersandar di d**a Gala yang dengan lembut merangkulnya dengan satu tangan. Sementara tangan lainnya memegang ponsel. Hingga akhirnya Gala selesai menelepon. Kepalanya menunduk menatap mata Ay