***
London, UK,.
Usai berbicara dengan Morgan, pun Al memutuskan panggilan. Dia menatap lurus ke depan; melihat ke arah putranya.
Iya, ketika Al berbicara dengan Morgan tadi, rupanya Michael juga mendengar. Sebab lelaki itu lagi bersama Ayahnya di ruangan yang sama.
"Risau?" tanya Michael pada Ayahnya. Namun, Al tak menjawab. Michael menangkap kecemasan di raut wajah Ayahnya.
Michael menghela nafas pendek. "Hubungi saja Lucas, kalau sekiranya ucapan Uncle Morgan barusan mengusik pikiranmu," imbuhnya lagi. Dia mencoba memberi solusi pada Ayahnya.
Al memandang lekat wajah putranya. "Kau tampak biasa saja. Kau tidak merisaukan kakakmu?" tanya Al.
Michael terkekeh pelan. "Akan lebih baik dia bersama Lucas, orang yang jelas mencintainya. Dibandingkan dengan lelaki itu," ungkap Michael. D
