17

1669 Kata

Ucup menangis seperti dulu saat terakhir kali mamanya pingsan ketika ia masih kelas 6 SD, dia berusaha menggendong mamanya menuju kamar. Tangan dan kaki mamanya dingin, Ucup sangat ketakutan apalagi tidak ada respon apa-apa saat ia memberikan minyak angin ke dekat indra penciuman sang mama. Ucup berlari seperti orang kesetanan menuju kamarnya dan menyambar hape. Cukup lama orang yang dihubunginya menjawab telfon dan ini membuat si anak semata wayang semakin terisak. “Pak... mama saya pingsan. Cuma bapak yang bisa saya hubungi pak,” ucapnya dan terdiam agak lama mendengarkan instruksi dari seseorang yang ditelfonnya yang ia panggil bapak. Setelah mengucapkan terima kasih Ucup kembali pada mamanya dan melakukan apa yang sudah diperintahkan padanya. Tak lama kemudian pintu rumah tersebut di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN