"Zahra Amelia, aku talak kamu hari ini dan aku bebaskan kamu mulai sekarang dari kewajibanmu sebagai istriku." Raja teringat ketika menjatuhkan talak, dia menarik nafas mengingat kata-kata itu, yang pernah diucapkan pada Zahra. Wanita berparas lembut itu hanya menangis, saat pria tinggi tegap itu, menghadiahi dengan kebencian. Raja hampir saja melupakan, kalau Zahra itu adalah yatim. Sedari kecil Zahra tinggal di panti asuhan. Begitu kejamnya dia menceraikannya, setelah keperawanannya diambil, dan mengatakan kalau Zahra sudah tidak suci. Krek! Pintu terbuka perlahan. Raja menoleh pada Giska, yang baru pulang kerja. Jam dinding sudah menunjukkan pukul sebelas malam, lewat lima belas menit. "Maaf mengganggu tidurmu. Seharusnya aku bisa lebih pelan membuka pintu tanpa suara." Giska masuk