"Tapi, masih sakit selaki, Om.... " Asma menatap Revano dengan mata basah. Revano jadi tidak tega melihatnya. "Maafkan aku, harusnya aku tidak boleh egois. Pakai lagi selimutnya ya," Revano memungut selimut yang tadi dipakai Asma. Lalu ia kenakan kembali pakaiannya. "Tadi, Om bicara sama siapa?" "Hemhhh.... " Revano menatap ponselnya, diraih ponsel itu dari atas meja, ia menarik napas lega, karena sambungan video call dengan Sasa sudah berakhir. "Tadi Om video call?" "Ehmm, iya." "Dengan Sasa Queen?" "Kok tahu?" Revano menatap wajah Asma. Asma bangun dari berbaringnya. Dililitkan selimut ke tubuhnya. "Dari mana kamu tahu kalau aku video call dengan Sasa, Lili?" Revano menuntut jawaban, karena ia merasa penasaran. "Pesaraanku mengatakan begitu." "Perasaan, Lili." "Hmmmhhh,"