"Kabarku tidak begitu baik. Aku kehilangan Alicia ... dia pergi ke LA menyusulmu." . . . . . Kantuk Adam terbang entah ke mana mendengar kata-kata Paul. Kata-kata itu terdengar seperti ledakan bom di telinganya. Alicia-nya ... Alicia menyusulnya? Astaga! Adam sungguh tidak memercayainya. "Kau sungguh-sungguh? Kau tidak sedang bercanda kan, Paul?" tanya Adam setelah dia mendapatkan suaranya kembali. Sungguh, tadi suaranya sempat hilang saking terkejutnya. Dia tidak menyangka kalau Alicia berbuat senekat itu. Adam akui Alicia memang tidak sabaran, dan dia sudah tahu hal itu. Alicia pasti sudah tidak sabar lagi untuk bertemu, dia juga demikian. Namun dia tidak bisa menjemput sekarang. Jadwalnya sangat padat dan itu memperburuk keadaan, tetapi dia pasti akan menepati janji untuk menje