Aku pasti akan menjemputmu, Alicia!" janji Adam. "Tunggu aku." Alicia mengangguk di d**a Adam. Sungguh dia tidak dapat berbicara, suaranya tidak bisa keluar. Isaknya pun sekarang tak terdengar. Alicia meremas bagian belakang jaket Adam, dia perlu melakukan itu untuk meredakan tangisnya. "Aku mencintaimu," bisik Adam serak. Pemuda itu juga menangis. Adam sudah berusaha keras menahan air matanya agar tidak tumpah, tetapi percuma. Adam menangis tanpa suara. "Aku sangat mencintaimu." Alicia mengangguk lagi. Dia tahu itu, Adam sangat mencintainya sampai melakukan hal ini. Namun benarkah ini semua karena cinta? Atau karena ambisi Adam saja yang ingin sukses? Entahlah, Alicia tidak mau berpikir yang tidak-tidak. Karena sekarang dia tidak bisa berpikir apa-apa, otaknya menjadi kosong. "Maaf