Adam sangat terharu, dua bulir air matanya menetes tanpa sadar. Clara mengadakan pesta kecil-kecilan untuk merayakan hari pertama dia bekerja. Adam memeluk Allan dan Clara, menumpahkan tangisnya di bahu Allan. "Terima kasih," ucap Adam serak. "Terima kasih." Entah kapan terakhir kali dia merasakan kehangatan keluarga seperti ini, Adam sudah lupa. Yang pasti sudah sangat lama. Sejak keluarganya tewas dalam kecelakaan itu. Dan sekarang dia merasakannya lagi. Tentu saja Adam sangat terharu. Clara membingkai wajah tampan Adam. Ibu jarinya mengusap air mata pemuda itu. "Kau berhak mendapatkan semuanya, Nak," ucap Clara. Sikap keibuannya semakin muncul sejak kedatangan Adam di rumah mereka. "Kau sudah bekerja keras hari ini, dan seterusnya akan seperti itu. Karena itu kau harus selalu ber