KETAKUTAN AMIRA

1192 Kata

“Kita dobrak saja, nak. Bisa bantu tante kan?” Lastri mulai panik lantaran Amira tak menyahutnya, ditambah pintu yang terkunci dari dalam sehingga mereka tidak bisa masuk. Fandy mengangguk mantap, satu-satunya pilihan sekarang memang segera mendobrak pintu. “Bisa tante, tolong mundur ke belakang.” Ujar Fandy memberi aba-aba agar tidak melukai Lastri ketika ia menuruti permintaan tuan rumah itu. Lastri menyingkir, memberi kesempatan pada Fandy dan menggantungkan harapan pada anak muda itu. Bruk! Bruk! Berulang kali Fandy menubrukkan dirinya pada pintu, meskipun membuat lengannya sakit karena menghantam benda mati itu dengan tenaga kencang, Fandy tak peduli asalkan bisa segera melihat kondisi Amira di dalam. Pintu terbuka paksa hingga Lastri dan Fandy langsung terlihat lega. Mereka segera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN