SEBELAS

1421 Kata
Note :  Up tiap hari tergantung sinyal Berkomentarlah pasti akan saya balas *** *SEBELAS* "Om Pandu! "pekik seorang anak kecil berusia delapan tahunan pada sosok lelaki tampan saat melangkah lebar memasuki ruang inapnya. " Asha? "sapa Pandu, orang yang dipanggil anak kecil tersebut. " Om sakit. "raut wajah Asha cemberut sambil menunjuk tangannya yang tengah diperban. " Kok bisa jatuh sih? "tanya Pandu gemas pada Asha. " Asha jatuh hehe. "Asha tertawa pelan seakan-akan kejadian kemarin biasa saja. Ada sesuatu yang ia tahan namun tak bisa mengutarakannya karena jika ia mengatakan jujur jelas taruhannya adalah nyawanya. " Mana mamamu? "tanya Pandu pada Asha. " Mama masih mandi,"jawab Asha seraya menunjuk pintu kamar mandi yang terletak di pojok ruang inapnya. "Oh gitu, sini tanganmu yang sakit! "suruh Pandu pada Asha. Asha pun menunjukkan tangannya yang diperban dan Pandu pun meraih tangan Asha lalu ia mengusap pelan tangan yang diperban itu. " Mangkannya hati-hati, kamu sih nakal jadinya gini. "suara seseorang bersamaan pula suara pintu terbuka dan tertutup itu langsung membuat Pandu menoleh ke arah asal suara itu. " Sayang? "Pandu menatap berbinar ke arah kekasihnya itu, Cala. Cala tersenyum lembut menatap Pandu yang tengah tersenyum lebar menatapnya. Pandu pun berjalan mendekati Cala lalu lelaki itu segera memeluk Cala erat karena merindukan kekasihnya itu. " Miss you,"bisik Pandu tepat di sisi telinga kanan Cala. "Ishh udah deh, ada anakku tuh! "Cala mencoba melepaskan pelukan Pandu dan Pandu menyadari jika ada Asha di sini. " Iyaya sayang, kan aku kangen. "Pandu mencubit salah satu sisi pipi Cala, Cala menepuk bahu Pandu. Kedua sisi pipi wanita itu bersemu merah membuat Pandu menjadi makin cinta padanya. " Ihhh mama sama om co cuwit! "pekik Asha dengan nadanya yang girang menatap mamanya dan calon ayahnya. " Eh? "ucap kedua orang dewasa berbeda jenis kelamin itu setelahnya terkekeh pelan bersamaan. " Oh ya tadi Om bawa buah tangan untuk Asha lho. "Pandu berjalan menuju meja yang terletak di samping brangkar tempat berbaring Asha. " Buah tangan? Jadi tangannya dijadikan buah gitu? "bibir mungil Asha terbuka lebar menatap mamanya yang berdiri di sampingnya. " Bukan sayang, buah tangan itu artinya oleh-oleh. "Cala tersenyum menatap anaknya sambil mengusap rambut Asha. Pandu yang mendengar percakapan dua orang itu pun tersenyum lalu tangannya mengambil kotak bekal berwarna merah muda itu yang tadi diletakkan di atas meja. " Wah apa itu Om! "pekik Asha yang makin tak sabar dengan apa yang dibawa oleh Pandu. " Tadaa! "Pandu membuka tutup bekal itu dan terlihat di dalamnya berisikan tahu takwa, makanan kesukaan Asha. " Wahhhh tahu takwa! "teriak Asha, ia ingin bertepuk tangan tapi karena salah satu tangannya sedang sakit ia hanya bisa menatap berbinar pada makanan kesukaannya itu. " Mas, bawa dari Kediri ya? "tebak Cala yang juga ikut senang ketika anaknya memekik kegirangan seperti itu. " Iya dong, tadi sebelum ke sini mas goreng tahu dulu di apartemen truss cuss ke sini. Ini spesial lhoh Om buatin untuk Asha. "Pandu pun menyuapi Asha dengan lembut. " Hemmm, enak Om! "Asha mengacungkan jempolnya dan perasaannya makin bahagia. Kalau berkunjung ke kota Kediri, Jawa Timur jangan lupa beli oleh-oleh tahu takwa yaa.. Tahu takwa adalah sebutan tahu kuning yang jadi salah satu makanan khas kota Kediri, Jawa Timur. Pasti pada pengen tau kan kenapa tahu kuning ini disebut tahu takwa ?.. Ternyata takwa itu diambil dari bahasa Cina, artinya aroma. Sejak dulu sampai sekarang tetap digunakan,  karena itu yang membedakan tahu produksi Kediri dengan yang lain. Dari kata takwa yang berati aroma, konsumen akan diarahkan menggunakan indera penciumannya dalam melihat kualitas tahu khas Kota Kediri. Aromanya bisa dicium dan itu khas sekali. Gurih sebelum dirasakan di lidah. Tahu Takwa dijadikan salah satu oleh-oleh khas dari Kediri. Tahu ini memiliki tekstur yang kenyal dan lembut kalau di makan. Bentuknya kotak segi empat. Rasanya gurih dan tidak ada rasa asam sama sekali. Kalau di goreng, bagian luar kering renyah namun tetap lembut di bagian dalamnya. Warna kuning pada tahu menggunakan pewarna alami yang berasal dari kunyit, lho. Jadi aman dikonsumsi.. Pada saat tahu putih sudah di bentuk barulah direbus dalam larutan kunyit dan garam. Sehingga tanpa di goreng pun tahu takwa sudah bisa dimakan, karena proses perebusannya membuat tahu ini matang. Jadi langsung dimakan tanpa digorengpun tetap maknyuuusss….  "Terima kasih ya mas, Asha suka dengan apa yang mas beri. " Pandu tersenyum menatap Cala lalu ia merangkul bahu Cala sembari keduanya menatap Asha yang tengah mencoba memakan tahu takwa dengan tangannya sendiri. " Kok bisa sih Asha sampai tangannya patah gitu? "tanya Pandu yang seketika teringat kejadian kemarin. " emm oh waktu itu Asha saking asyiknya ngobrol sama kamu sampai gak sadar dia terjungkal dari sofa terus juga kena meja kayu. Kamu tau sendiri kan kalau Asha itu anaknya super duper gak bisa diem." Sedikit Cala merasa cemas saat menjelaskan mengapa Asha bisa patah tangannya. "Kok bisa ya? "Pandu masih belum paham dengan apa yang dijelaskan oleh Cala. " Ya bisa lah masak gak bisa sih. Kan namanya kecelakaan. " Pandu tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya. Ia hanya percaya saja apa yang diucapkan oleh Cala. ... " Kamu di rumah sendiri dong? "tanya Irene pada adik iparnya itu. Irene menatap sekeliling rumah yang nampak sepi, ini sudah sore dan para pembantu di rumah ini sudah pulang ke rumahnya masing-masing. " Iya mbak. " " Pandu kapan pulangnya sih? Ini udah tiga hari lhoh, kamu gak sms dia? "tanya Irene lagi. " Iya mbak setiap hari aku sms-in dia, ya ingetin dia kalau makan yang teratur nanti biar maagnya gak kambuh. " " Terus Pandu balesin gak? Atau setidaknya dia bilang mau pulang hari apa lagian pabrik sepatu makin rame-ramenya juga. "Irene mengambil potongan buah mangga yang ia iris tadi. " Enggak mbak. " Irene langsung menatap Zena yang tengah membaca buku n****+ miliknya. " Apa? Jadi Pandu gak pernah hubungin kamu? " " Iya mbak. "Zena kembali tersenyum walau dihatinya sedang lara sebab seseorang yang ia khawatirkan tidak mengkhawatirkan dirinya juga. " Ya ampun Pandu setega itu sama kamu. "Irene menutup mulutnya tak menyangka adiknya sekejam itu pada adik iparnya apalagi Zena yang tengah hamil besar sekarang. " Tapi gak papa kok mbak, mungkin Mas Pandu lagi sibuk-sibuknya. " " Sibuk-sibuknya selingkuh di sana. "Irene me--larat ucapan Zena. Zena meringis mendengar ucapan Irene tapi ia tak mau memikirkan itu dan langsung mengusap perut buncitnya pelan. " Mbak tolong jangan berkata buruk tentang mas Pandu, nanti anakku dengar jadi sedih," pinta Zena sembari menundukkan kepalanya menatap perutnya. "Baiklah, intinya kamu jaga kesehatan ya. "Irene menatap iba pada Zena yang kehidupannya kini sulit Kenapa Pandu jadi laki-laki bodoh sih? - jerit Irene dalam hati. ... Beberapa hari yang lalu... Bunyi nada dering dari ponsel miliknya membuat seorang lelaki tampan itu langsung merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya. Seseorang menelponnya membuat ia memutarkan bola mata hitamnya malas dan segera ia matikan secara sepihak. Beberapa detik kemudian uncul nada dering lagi membuatnya langsung mematikan ponselnya, malas  merespon orang itu yang menurutnya menganggu saja. "Siapa sayang? Dari tadi ponselmu berbunyi terus? "tanya Cala yang duduk di sampingnya. " Zena. " " Ish wanita gak tau diri itu, "ucap Cala dengan nada suaranya yang sinis. " Tenang sayang udah aku matikan ponselku. " " Andai aja hubungan kita gak ada pelakor pasti kita bakal nikah. "Cala menyenderkan kepalanya pada bahu Pandu. " Maaf sayang, aku juga berkata 'Andai waktu itu aku gak usah datang ke acara reuni itu segala' lihatkan gegara acara reuni jadi begini hidupku. "Pandu menggegam tangan kanan Cala. Sepasang kekasih  itu tengah duduk santai menatap langit yang berwarna biru terang serta cahaya bulan ikut menerangi bumi yang di tempati milyaran-triliunan orang dari berbagai negara dan sekitarnya. Mereka berdua berada di balkon ruang inap Pandu di apartemen yang letaknya tak jauh dari rumah sakit. " Ini semua gara-gara wanita pelakor itu."Cala merasa geram pada Zena yang bisa-bisanya merebut Pandu darinya. "Tenang sayang, nunggu waktunya tiba kita bakal menikah. " " Aku berharap itu terjadi. " " Besok Asha sudah boleh pulang kan? "tanya Pandu sembari mengusap puncuk rambut Cala lembut. Kedua mata Cala yang tadinya terpenjam asyik menikmati usapan lembut dari tangan Pandu kini terbuka saat Pandu membicarakan tentang Asha. " iya besok waktunya pulang, kamu juga pulang ke Kediri? " " Emang kenapa? Kelihatannya kok gak suka gitu kalau aku pulang. "Pandu tersenyum menggoda kekasihnya itu sembari mengusap pipi Cala dengan gemas. " Gak rela lah. "Cala nampak cemberut manja pada Pandu tak peduli jika dirinya sudah berumur 30 tahunan. " Emm yaudah spesial buat kamu, aku gak pulang selama dua hari deh. " " Beneran nih? "tanya Cala untuk memastikan. " Iyaya dong, spesial buat pacar tersayang. " " Haha bisa aja deh kamu. "Cala tertawa pelan sambil menepuk bahu Pandu. ...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN