Penolakan

1049 Kata

Pagi itu Nezwa pergi ke pasar untuk membeli kebutuhannya, Bu Sri yang mengurus toko selama ia pergi. Sebelum pergi ke pasar, Nezwa pergi ke Perumnas Balaroa terlebih dahulu, berziarah ke makam ayahnya. Bekas rumahnya yang sudah tenggelam ke dalam tanah ia jadikan sebagai makam ayahnya. Daerah itu nantinya akan ditutup, tidak diperbolehkan lagi membangun rumah atau apapun di atasnya. “Assalamu’alaikum,” ucap Nezwa setelah duduk di atas bekas bangunan rumahnya. Di sekitarnya masih ada alat berat yang bekerja menggali tanah dan menyingkirkan bekas-bekas reruntuhan. “Pa, Nezwa datang buat kasih kabar gembira,” ucap Nezwa sambil tersenyum. “Sekarang Papa tidak perlu khawatir lagi, Nezwa sudah bisa berdiri sendiri. Toko Nezwa semakin berkembang, mungkin sebentar lagi akan dibangun toko permane

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN