Suara desahan dan leguhan di kamar itu sangat jelas terdengar. Setiap orang yang mendengarnya pasti akan mengerti aktivitas apa yang sedang terjadi didalam. Si laki-laki ambruk diatas tubuh polos itu. Peluh membasahi tubuh keduanya dengan nafas yang sama-sama memburu. "Kamu puas? " Tanya Abid. "Aku harap aku nggak mengecewakan kamu. " Wanita dibawah kungkungan Abid itu hanya tersenyum , tangannya membelai wajah suaminya itu. "Kamu selalu bisa muasin aku. Tapi sayang kamu nggak bisa di percaya. " Balas Renata. Ada rasa kesal yang Abid rasakan. Namun ia berusaha menahannya. Dia memang menyukai istrinya namun rasa kesal, sesal selalu datang jika wanita itu meremehkannya dan menghinanya. Kayra memang tidak secantik dan sekaya Renata tapi mantannya itu selalu menghargainya dan mempe