Kecurigaan Hadianata

1207 Kata

Setelah menenangkan Annisa, Rudy mengantarnya ke apartemen. Perjalanan itu terasa hening, Annisa hanya menatap kosong jalanan, sesekali mengusap sisa air mata di pipinya. Rudy memperhatikannya dengan penuh perhatian, merasakan beban yang tengah dipikul Annisa. Setibanya di apartemen, Annisa membuka pintu mobil dan keluar dengan langkah pelan. Dia berbalik, menatap Rudy dengan mata yang masih sembab karena menangis. "Terima kasih, Mas Rudy, sudah mengantarku," ucap Annisa dengan suara lembut namun penuh kehangatan. Rudy tersenyum, mencoba memberikan semangat. "Nona, tidak perlu berterima kasih. Sudah menjadi tugas saya," jawabnya dengan tulus. Annisa mengangguk pelan, merasa sedikit lega karena tahu bahwa dia tidak sendiri dalam menghadapi masalah ini. Dia menatap Rudy sekali lagi sebel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN