Bayi? Apa Annisa Hamil?

1288 Kata

Annisa terkejut membaca pesan tersebut. Jantungnya berdebar kencang, dan tangannya mulai bergetar. Pikirannya langsung tertuju pada satu orang: Rangga. Hanya dia yang punya alasan untuk mengirim pesan penuh kebencian seperti itu. Tangannya gemetar saat mencoba menekan tombol balas di ponselnya. Namun, sebelum ia sempat mengetik apa pun, ponselnya berdering lagi. Pesan lain muncul, lebih mengancam. [Kalau kamu nggak bilang sama laki-laki b******k yang kamu bilang suamimu itu, aku akan sebarin semua foto dan video kita. Biar semua orang tahu siapa kamu sebenarnya." Annisa menelan ludah, rasa ketakutan dan kemarahan bercampur aduk dalam dirinya. Ketegangan yang semakin menumpuk membuatnya merasa tercekik. Ia tahu harus melakukan sesuatu, tapi apa? Ia tidak bisa terus hidup dalam bayang-bay

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN