Merindukan Naya

1322 Kata

Naya melihat layar ponselnya dengan senyum-senyum sendiri. Dia membaca pesan sejak dua puluh menit yang lalu. Tidak lain tidak bukan sudah pasti itu adalah pesan dari suaminya. Tiba-tiba, dari luar pintu kamar Naya terbuka. Naya pun melihat ke arah pintu, melihat siapa yang sudah membukanya. Ibu Naya masuk ke dalam kamar Naya. Sudah satu Minggu, Naya kembali pulang ke rumah orang tuanya. Tentu saja, berkenaan dengan Hanan yang dinas luar kota. Sesuai rencana, Hanan pun ingin Naya berada di rumah orang tuanya saja. "Nay, kapan kamu akan mandi?" tanya ibu Naya. "Sebentar lagi, Bu," jawab Naya. Naya menjawab pertanyaan dengan masih menatap ponsel sambil senyum-senyum sendiri. Ia bahkan tidak melihat ke arah ibunya sama sekali. Ibunya hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN