Hanan membawa dua gelas air. Ia memberikan salah satu gelas pada Naya yang duduk di sofa. Sekarang, mereka sudah berada di rumah. Naya mengangkat kepala melihat Hanan. "Minumlah," pinta Hanan lembut. Naya menerima gelas air dari suaminya. "Terima kasih, Mas," kata Naya. Naya lalu meminumnya. Hanan pun akhirnya ikut duduk di samping Naya. Hari sudah semakin malam, mengingat perjalanan Hanan dan Naya pulang ke rumah lumayan jauh. "Apa kamu sudah merasa lebih baik?" tanya Hanan pada istrinya. Naya meletakkan gelas di meja depannya menoleh ke arah Hanan. Ia lalu tersenyum sembari menganggukkan kepala. "Untunglah tadi aku segera membawamu keluar dari gedung bioskop," kata Hanan, membuat Naya melihatnya. "Kalau tidak, orang-orang sekitar yang melihat, pasti akan mengira aku adalah su