Luapan Hati

1470 Kata

Naya masuk ke dalam kamarnya dengan langkah berat. Ia duduk di ranjangnya lemas. Tidak lama setelah ia duduk, ibunya membuka pintu dari luar. Naya menoleh ke arah pintu. "Semua sudah pulang. Sekarang, istirahatlah," ujar ibu Naya. "Iya, Bu," jawab Naya sambil tersenyum. Ibu Naya keluar, dan kembali menutup pintu kamar. Sesuai rencana yang sudah berjalan, Naya sekarang berada di rumah orang tuanya. Sudah dua hari ini. Masih tersisa tiga hari untuk ia kembali pulang ke rumah Hanan. Naya melihat ponselnya. Ia mengusap layar untuk membuka kunci. Setelah terbuka, hasilnya tidak berbeda dari sebelum-sebelumnya. Sama sekali tidak ada pesan atau panggilan masuk dari Hanan. Padahal, Naya sangat mengharapkannya. Dari kemarin, Hanan tidak menelfon atau mengirim pesan. Naya berdecak kesal.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN