"Iya. Aku sudah di kantor." Hanan sedang berbicara melalui ponselnya. Tentu saja dengan Naya. "Kamu, sudah makan?" tanya Hanan lagi. Bersamaan dengan itu, pintu ruangan Hanan diketuk dari luar. Hanan hanya melirik ke arah pintunya. Melihat siapa yang akan masuk. Ia tidak menjawab ketukan pintu, dan masih berbicara dengan Naya melalui telepon. Saat itu, Linda masuk ke dalam ruangannya. Hanan hanya memberikan kode mata, menyuruhnya masuk. Linda tahu jika Hanan sedang menelpon, sehingga ia hanya mengangguk dan tidak menjawabnya. "Tadi malam kamu lembur menulis. Istirahatlah," kata Hanan pada istrinya. Linda berjalan mendekat. "Nanti aku akan usahakan pulang cepat lagi," tambah Hanan. Linda masih diam dan mau tidak mau, ia harus mendengar percakapan Hanan dan istrinya. "Iya. Aku ta