"Aku ingin dilayani sama kamu! Dia selalu saja mengada ngada. Selalu saja membuatku kesal. Jangan harap aku mau mengalah. Maka aku sentak kedua tangannya di bahuku. "Maaf, Pak Langit. Saya sedang sibuk!" aku segera memutar diri, membuat Mas Langit memanggil namaku. "Binar Candramaya! Jangan pernah menolak mas mu ini. Nanti kamu kewalat. Bagaimana pun mas mu ini adalah orang yang lebih dewasa dari kamu!" Dia mulai membawa bawa umur. Aku berbalik dan menatap padanya. "Sayangnya di sini enggak berlaku, mas langit." Aku kembali hendak meninggalkannya, namun Mas Langit meraih tanganku membuatku kembali menghadap padanya. "Kita sedang menjadi tontonan. Apa kamu yakin enggak malu, kalau mas mu dijadikan gibahan para penggosip itu dan mengatakan kalau aku pemaksa?" Kuedarkan pandangan ini pa