"Masih suka muntah-muntah lu?" Gilang mengangguk lemah, menarik kursi kerjanya, lalu mendudukkan diri di atasnya. Tubuhnya lemas setelah berhasil mengeluarkan seluruh isi perutnya. Padahal pria itu baru saja sampai di kantor. Belum sempat sarapan juga. Hanya minum teh hangat sebelum berangkat tadi, tapi berhasil ia keluarkan lagi. "Entah aku ini sakit apa. Yang jelas tiap pagi selalu kehilangan tenaga." "Muka lu pucat banget. Tapi herannya kalau siangan, elu bisa fresh lagi kek nggak pernah ada keluhan apapun." "Itulah yang membuatku bingung. Sudah banyak dokter yang aku datangi. Obat apapun yang direkomendasikan juga sudah aku konsumsi. Bukannya sehat malah yang ada ngantuk terus." Gio, teman satu kantor Gilang, mulai berpikir. Mengusap dagunya yang mulus tanpa ditumbuhi rambut. Ing