Luna “ Una selamat!” “ Selamat, cantik!” “ Selamat, sayangku Unaaa!” “…” Aku tidak bisa berhenti tersenyum ketika satu-persatu temanku memberi selamat atas seminar proposal yang barusaja aku jalani. Memang, seminar proposal bukan hal yang besar untuk anak matematika sepertiku. Apalagi penelitian yang aku lakukan adalah studi literatur. Seminar proposal seperti hanya untuk sekedar formalitas atau tahap yang memang harus dilalui sebelum menjalani sidang skripsi nantinya. Tapi tetap saja, ucapan selamat terus berdatangan untukku. “ Selamat ya Na. Akhirnya lo susul gue juga.” Ucap Adit sambil menyalamiku. “ Berkat bantuan lo juga kan?” “ Mana ada. Ini murni usaha lo. Gue mah cuma bantu doa. Sekali lagi selamat ya Na…” “ Makasih DIttt.” Adit tersenyum dan menepuk punda