Yoga melirik jam di laptopnya. Pukul 13.00 WIB. Jam istirahat makan siang baru saja berakhir, namun dirinya baru bisa keluar dari ruang kerjanya untuk istirahat. Ia bangkit dari kursi meja kerjanya, lalu bergegas berjalan menuju pantry. Di sana sudah ada Arkan dan Radit, serta beberapa rekan kerja lain berkumpul dan membahas sesuatu yang sepertinya menarik. “Ini, Kakak Yoga, udah adik beliin makan siangnya.”, ujar Radit dengan nada manja yang dibuat – buat seraya memberikan Yoga satu box mi ayam yang tadi sudah dipesan Yoga. Arkan pun mendorong Radit setelah mendengar suaranya yang menggelikan, “Jauh – jauh deh dari gue. Males gue deket – deket sama lo!” “Ih, Bang Arkan apa sih? Kan tangan adik jadi sakit!”, ujar Radit seraya mengelus lengannya. “Dit, jangan harap lo bisa nginjekin kak