Aeolian-14

1504 Kata
Apa itu RPG? RPG adalah singkatan dari role-playing game, yang merupakan salah satu jenis genre game terkenal. Ada banyak contoh-contoh game RPG populer dari berbagai masa, mulai dari Final Fantasy, Pokemon, Dragon Quest, Diablo, Elder Scrolls, Undertale, hingga The Witcher. Tentu tiap game RPG memiliki keunggulan masing-masing. RPG dikenal sebagai permainan peran. Sejarah game RPG sudah ada sejak dulu, yakni berdampingan dengan sejarah game itu sendiri. Game RPG awalnya hanya merupakan game text-based saja, namun kini telah berkembang pesat dengan grafis 3D paling bagus dan canggih. Pengertian game RPG secara singkat adalah jenis genre game dimana pemain mengontrol aksi dari karakter atau grup dalam sebuah dunia fiksi dalam video game. Artinya dalam game tersebut memiliki ruang lingkup sendiri, dengan karakter, setting, item, dan terminologi yang unik dan khas. Tiap pemain kemudian harus memerankan karakter sesuai dengan perannya untuk bisa mengembangkan permainan. Game RPG juga membuat tiap player bisa memilih custom characters sesuai dengan yang mereka inginkan. Dalam game RPG, biasanya juga tersedia fitur single player ataupun multiplayer. Dalam game RPG, juga ada non-controllable player atau NPC, yakni karakter yang tidak bisa dimainkan, tapi kita bisa berinteraksi dengannya. Game RPG umumnya memiliki misi-misi yang harus diselesaikan dengan berinteraksi dengan NPC, menjelajah dunia dalam game, atau mengumpulkan item-item tertentu. Game RPG War of Aeolian yang diciptakan oleh Tuan Zevanus merupakan salah satu game RPG terbaik sepanjang masa yang mengusung tema gabungan antara dua genre RPG di dalam permainannya. Yakni action RPG dan tactical RPG. Action RPG adalah jenis game RPG yang berfokus pada adegan aksi dan pertarungan dengan musuh. Sementara tactical RPG adalah jenis game RPG yang dikombinasikan dengan game strategy, umumnya dengan gameplay turn-based. War of Aeolian telah dirilis oleh Tuan Zevanus sejak 20 tahun lalu. Game ini terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Hingga kini menjadi game yang memiliki grafik terbaik di kalangannya. Game dengan latar belakang kerajaan di fantasy ini tidak mudah terpecahkan. Hanya segelintir orang yang mampu memainkannya hingga ke level tersulit. Yang membuat frustrasi para pemainnya adalah, ketika pemain hendak mencapai level tertinggi dan berhadapan dengan raja dari segala musuh pemain yang ada di dalam permainan ini, maka game akan terus mengalami pembaharuan. Seolah ingin menunjukkan bahwa game ini memang tidak akan pernah bisa diselesaikan oleh siapapun kecuali pencipta game itu sendiri. Salah satu orang yang memainkan War of Aeolian adalah Jimmy Diego. Dia adalah remaja naif berusia 16 menjelang 17 tahun yang cerdas dalam science, berteknologi tinggi, tahu segala hal tapi memiliki sifat tertutup, introvert dan anti sosial akibat pernah menjadi korban perundungan di sekolahnya. Jimmy Diego tidak bisa mengendalikan pengetahuan dan kecerdasan yang dimilikinya. Saat berusia 14 tahun Jimmy pernah dipenjara selama tiga minggu karena melakukan tindak kekerasan verbal pada teman sekolahnya. Dia membuat mental teman yang membully-nya jatuh hingga nyaris bunuh diri. Jimmy dan orang tuanya tahu itu hanya playing victim mengingat orang-orang di lingkungan mereka tidak begitu menyukai anak yang cerdas seperti Jimmy, bahkan mengatakan anak seperti Jimmya itu sebagai anak yang aneh. Sejak itu setiap hari selama tiga tahun hal-hal yang dilakukan oleh Jimmy Diego hanya mendekam di dalam kamar, tidak mau bersosialisasi dan menghabiskan waktu untuk bermain game War of Aeolian yang sifatnya sangat adiktif. Hingga orang tuanya menyerah karena tidak sanggup lagi menghadapi Jimmy, membiarkan Jimmy sendiri dan larut dalam dunia anti sosialnya. Jimmy menghabiskan masa pendidikan menengah nya dengan bersekolah dari rumah. Jimmy tidak ingin kelebihan yang dimilikinya akan menyulitkan kehidupannya di masa akan datang. Setelah tiga tahun berlalu Jimmy tiba-tiba keluar dari kamar dan mengatakan ingin sekolah normal kembali kepada kedua orang tuanya. Hal itu diungkapkan oleh Jimmy saat untuk yang pertama kalinya dia mau menghabiskan waktu sarapan bersama dengan kedua orang tuanya. “Benarkah yang kau katakan itu, Jim? Kau sungguh-sungguh ingin sekolah normal?” tanya Dave Diego, ayah Jimmy. “Benar, Dad. Aku ingin berinteraksi dengan dunia sekolah seperti anak-anak sebayaku,” jawab Jimmy sambil memotong sandwich yang disajikan oleh ibunya. “Apa kau yakin tidak akan mengalami kesulitan seperti yang sudah pernah terjadi sebelumnya?” timpal Hera Diego, ibu Jimmy. “Aku akan berusaha keras untuk mengendalikan kecerdasan yang kumiliki, Mom. Aku berjanji akan tidak akan campur urusan orang lain. Aku akan melewati masa pendidikan menengahku dengan benar.” “Baiklah kalau itu memang maumu. Nanti aku akan menemui teman baikku. Dia adalah kepala sekolah salah satu sekolah terbaik di kota ini. Dia kenalan baikku sejak dulu. Dia pasti bisa membantumu masuk ke sekolah yang dipimpinnya selama belasan tahun.” “Terima kasih, Dad.” “Sama-sama, Jim.” Hera menatap Dave dengan tatapan penuh kekhawatiran. Banyak hal yang membebani pikirannya menyangkut keputusan anak laki-lakinya yang sangat tiba-tiba itu. Namun di sisi lainnya dia merasa cukup gembira karena pada akhirnya Jimmy akan segera menjalani kehidupan normal. Meski belum sepenuhnya normal dan tidak akan tahu kelanjutannya, tapi Hera optimis Jimmy pasti bisa menjalaninya kehidupan normal ini dengan baik. Dave sendiri tidak ingin buang-buang waktu. Dia segera berangkat menuju sebuah sekolah swasta yang menjadi tujuannya mengirim Dave untuk melanjutkan pendidikan menengahnya. Dave yakin anaknya memiliki kecerdasan yang luar biasa. Meski terbilang terlambat menempuh pendidikan menengah di sekolah, Jimmy pasti bisa menaklukkan pelajaran-pelajaran pendidikan menengah dalam waktu singkat. Setelah sepakat akhirnya kepala sekolah Robert menerima permintaan Dave untuk memasukkan Jimmy langsung ke tingkat persiapan mengikuti ujian-ujian yang disebut General Certificate of Secondary Education atau GCSE. Selain karena usia Jimmy yang sudah melewati batas untuk menempuh pendidikan menengah, kecerdasan yang dimiliki oleh Jimmy menjadi pertimbangan tambahannya. Telah terbukti saat ujian masuk pendidikan menengah tiga hari yang lalu Jimmy mendapatkan nilai sempurna yang tidak pernah didapatkan oleh calon siswa yang pernah mendaftar di sekolah tersebut. Selama satu minggu bersekolah tidak ada tanda-tanda Jimmy akan menerima perundungan di sekolah ini. Membuat semakin optimis dia bisa menjalani kehidupan normal layaknya remaja seumurannya. Kendati sudah kembali bersekolah normal, Jimmy masih tetap dengan hobinya mendekam di kamar bila sedang berada di rumah. Dia terus memikirkan cara terbaik untuk menaklukkan War of Aeolian. Warna jingga hampir memenuhi langit Brookyn City yang merupakan salah satu kota terbesar yang ada di negara Brooke. Di sinilah Jimmy lahir dan dibesarkan hingga usianya memasuki angka 17, tahun ini. Sore hari menjadi pertanda sudah waktunya para siswa mengakhiri kegiatan belajarnya di sekolah lalu pulang ke rumah masing-masing untuk beristirahat atau melakukan kegiatan lain di luar sekolah. Saat melewati sebuah gang di samping sekolah yang merupakan akses Jimmy untuk pulang ke rumahnya. Dia lebih memilih jalan sempit ini ketimbang mengantri dengan siswa lain untuk naik bus sekolah. Dia tidak perlu naik transportasi yang disediakan khusus oleh pihak sekolah hanya untuk sampai rumahnya tapi harus berputar sejauh belasan kilometer. Sementara bila melewati jalan setapak ini Jimmy hanya perlu berjalan sepanjang tidak sampai dua kilometer dengan rentang waktu kurang lebih sepuluh menit. Di tengah jalan Jimmy melihat ada gerombolan orang tak jauh dari tempatnya berdiri. Jimmy lalu memutuskan untuk melewati begitu saja gerombolan tersebut. Sepertinya orang-orang dewasa berjumlah empat orang itu tidak begitu memedulikan kehadiran Jimmy karena salah satu orang yang menghalangi jalan Jimmy bahkan memberikan jalan pada Jimmy untuk lewat. Sampai kemudian saat Jimmy baru berjalan sebanyak tiga langkah dari gerombolan tersebut ada suara meneriakinya. Jimmy yang ternyata masih belum sembuh dari rasa trauma akibat perundungan yang pernah dialaminya beberapa tahun silam mengambil langkah seribu meninggalkan jalan yang sedang dilewatinya itu. Padahal orang yang meneriakinya tadi tidak hendak berniat jahat padanya. Hanya ingin memberi peringatan saja supaya Jimmy tidak sendirian ketika melewati jalan ini, karena tidak jarang jalan ini menjadi tempat bernaung anjing liar yang kelaparan. Namun Jimmy yang sudah terlanjur ketakutan terus berlari tanpa henti hingga sampai rumahnya. Hera melihat kedatangan Jimmy dengan napas terengah. Wanita itu mengikuti langkah Jimmy menuju dapur. Dilihatnya sang anak sedang meneguk air dari dalam lemari pendingin hingga setengah bagian botol. “Apa yang terjadi padamu, Jim?” tanya Hera penuh khawatir. “Aku tidak mau sekolah lagi, Mom,” ucap Jimmy dengan napas yang masih belum teratur sepenuhnya. “Apa alasannya? Apa terjadi hal buruk di sekolah? Apakah kau menerima perlakuan sewenang-wenang seperti dulu?” “Tidak, Mom. Pokoknya, aku tidak mau sekolah lagi.” “Kau harus memberikan alasan spesifik sebelum mengambil keputusan.” Akhirnya terjadi percekcokan di antara ibu dan anak tersebut. Hingga akhirnya meluncur dari mulut Jimmy sebuah kalimat yang menusuk hati ibunya. “Mungkin lebih baik aku tidak akan pernah muncul lagi di hadapan Mom dan Dad lagi!” ujar Jimmy kemudian dia bergegas menuju kamarnya. Hari demi hari terus berlalu. Jimmy benar-benar tidak mau keluar kamar. Jangankan untuk bersekolah. Untuk makan bersama orang tuanya tidak pernah lagi dilakukannya. Kedua orang tuanya sangat terpukul dengan keputusan Jimmy yang sangat mendadak ini. Terutama Hera yang cekcok dengan Jimmy sore itu. Ketika orang tuanya begitu mengkhawatirkan sikapnya, Jimmy justru larut pada konsentrasinya memainkan game War of Aeolian. Dia mati-matian untuk bisa menyelesaikan game yang telah dimainkannya selama tiga tahun terakhir. Saat sedang konsentrasi penuh untuk menghadapi raja akhir dari permainan War of Aolian listrik rumah Jimmy tiba-tiba padam. Aliran pendek membuat Jimmy jatuh pingsan. Cahaya menyilaukan menarik Jimmy ke sebuah tempat yang tidak pernah dikunjunginya tapi Jimmy sendiri merasa tidak asing pada tempat tersebut. ~~~ ^vee^
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN