"Aku serius, Ariel!" tegas Hazel. "Sudah siang, Pak. Bapak harus cepat-cepat sarapan dan pergi harus segera berangkat ke kantor," ucap Ariel sengaja mengalihkan perhatian dan Hazel pun sadar akan hal itu. Tidak ingin memaksakan kehendaknya, Hazel memutuskan menghentikan perbincangannya. "Baiklah, ayo kita sarapan bersama." Hazel membalikkan tubuh Ariel dan mendorongnya ke depan. Hazel tidak ingin membuat Ariel tertekan dengan pengakuannya. Jadi, perlahan ia akan menanyakannya kembali. Mudah-mudahan saja, Ariel mau menerima perasaannya. Tugasnya saat ini adalah membujuk dan merayu agar Ariel mau menerimanya sebagai bagian dari kehidupannya. Saat ini, Hazel dan Ariel duduk berhadapan di meja makan. Pria itu terlihat biasa saja, tetapi tidak dengan Ariel. Wanita itu merasa canggung luar b
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari