Ariel duduk dengan kepala yang tertunduk sambil memainkan jari-jari tangannya. Ia tidak tahu apalagi yang akan Hazel perintahkan padanya. Sekarang sudah malam jika ia harus berjalan ke halte bus, dan menunggu sampai bus datang. Ia tidak tahu pukul berapa ia akan sampai di rumah. Mungkin setelah sampai rumah nanti, putrinya sudah tertidur karena lelah menunggunya yang terlalu lama. Merasa bersalah karena sudah membentak Ariel. Hazel menyendokkan nasi beserta lauk pauk ke piring yang ada di depan Ariel. "Makanlah!" seru Hazel membuat Ariel mengangkat kepalanya. "Makanlah! Selesai makan nanti, saya akan mengantar kamu pulang. Bukankah belanjaan kamu masih ada di mobilku? Tidak mungkin 'kan jika kamu pulang menggunakan bus dengan barang belanjaan sebanyak itu," tukas Hazel. Pria itu beru