Hazel memeluk Ariel sambil menepuk-nepuk punggungnya. Berharap, wanita itu akan segera tenang. "Tenang! Kamu tidak sendirian, ada aku yang akan selalu ada di samping kamu," lirih Hazel berusaha menenangkan. Prita itu tidak menyangka sama sekali, bahwa wanita yang terlihat tegar dan kuat, justru berusaha menyembunyikan kelemahannya. Entah rasa simpati atau karena tertarik yang berubah menjadi nyaman. Seakan tubuh Hazel enggan lepas dari pelukan Ariel. "Tenang, yah. Ada aku dan ada anak kamu, Kara yang akan selalu ada di sisimu." Hazel masih berusaha untuk menenangkan. Entah apa yang dikatakan pria itu hanya sekedar obat penenang atau justru sungguh-sungguh dari hati. Setelah mendengar deru nafas yang teratur dan tidak ada lagi gumaman-gumaman aneh. Hazel melepaskan pelukannya memerik