Setelah menyaksikan kejadian yang berlangsung tepat di depan matanya, Vian memilih untuk menyewa hotel. Ia sama sekali tidak terluka atau pun merasa di khianati oleh Deby. Vian melajukan mobilnya menuju sebuah hotel. Setelah mendaftarkan dan mendapatkan kunci, seorang pegawai hotel mengantarnya menuju ke kamar. Vian membaringkan tubuhnya, menatap langit-langit kamar hotel. Pikirannya berperang dengan hatinya. Sedikit pun pikirannya tak mengingat tentang Deby. Hanya Kintan, Kintan dan Kintan yang bersemayam. Sebenarnya ia cukup shock saat mendengar permintaan talak dari Kintan. Ia tak menyangka jika Kintan akan mengatakan itu. Bagaimana pun ia cukup terkejut. Tapi, bukankah dulu ini yang Vian inginkan. Menyerah dalam hubungan mereka dan meminta berpisah. Lalu kenapa sekarang justru