"Ya, sudah. Sekarang. Aku mau ajak kamu ke suatu tempat. Kamu mau, kan?" ucap Dinda. Dia menatap ke arah Claudia. Dia bingung dengan artisnya itu. Dia cantik, pintar, setia, tidak pernah dapat skandal sama sekali dengan lawan lainya. Tapi, kenapa bisa dapat laki-laki yang benar-benar gila dengan wanita. Dinda menelan ludahnya susah payah. Dia mengatur napasnya untuk berbicara lebih banyak dengan Claudia. "Kamu jangan salah paham, aku hanya ajak kamu pergi menemui seseorang saja. Bukan siapa-siapa atau, bahas suami kamu lagi, tidak." ucap Dinda menciba menyakinkan claudia. Didi merasa tidak begitu yakin lagi dengan manajernya. Di selalu membaut dia merasa bersalah telah menuduh sembarangan suaminya hanya karena sekedar foto bersama. Meski dirinya merasakan sakit yang luar biasa. "Hem.