Tiga Puluh Tujuh

1310 Kata

%%% Nasya merasakan posisi tidurnya kurang nyaman. Ketika ia mencoba bergerak, mencari posisi nyaman, tempat tidur itu malah berdecit. Nasya dapat mencium aroma yang terasa asing di hidungnya. Ini bukan kamarnya. Perlahan, sepasang mata itu pun terbuka. Mata itu berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk sebelum akhirnya terbuka sempurna. Nasya hampir saja menjerit kaget, mengetahui di mana dirinya kini berada. Terlebih, tangannya juga diinfus. "Aku kenapa?" bingungnya. Nasya mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi padanya. 'Bara?' Nasya menyerit. Seingatnya, ia bersama Bara sesaat sebelum akhirnya ia jatuh pingsan. Tapi di mana laki-laki itu sekarang? Bodo amat. Malah ini kesempatan bagus untuk Nasya bisa kabur. Nasya melepas paksa selang infus yang menempel di tangannya, kemudi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN