Ancaman Ketua BEM

1756 Kata

Arga bergidik ngeri dengan Rauna yang begitu lincah saat mengidam hal yang membuatnya pusing tujuh keliling. Dia begitu menikmati kesukaannya dengan keras, tanpa mempedulikan Arga yang sedari tadi ingin berhenti. Lelaki itu pun menyentuh tangan istrinya, agar segera menghentikan aksinya itu. “Mas, kenapa berhenti? Aku masih mau, kau gak lihat ini anak kamu menendang-nendang mulu.” Rauna mendongak saat Arga masih menggenggam tangannya. “Sayang, berisik tahu gak sih. Masa iya, kita keluar hanya untuk menyewa beginian?” “Mas, drum pentol ini asyik tahu. Makanya, aku lebih memilih jurusan musik karena asyik. Daripada Mas, jurusannya bisnis itu bikin pusing tahu gak sih,” elak Rauna. Arga pun tadinya sudah begitu bahagia saat Rauna menginginkan, akan tetapi yang dimaksud gadis yang tengah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN