Janisa menatap proposal dan lembar persetujuan pembimbing yang harus ditanda tangani Rayhan. Sejak tadi ia mempersiapkan dirinya untuk bertemu Rayhan dan mencoba menguatkan hatinya agar kuat. Perjalanan menuju universitas terasa amat sangat berat dan sejak tadi ia menghela napasnya membuat supir yang mengantarnya tersenyum. "Mbak sedang skripsi ya?"tanya supir Janisa. "Iya Pak, ngadepin Pak dosen Janis itu susah banget. Orangnya menyebalkan dan sombong," ucap Janisa. "Dosennya masih muda ya?" Tanya Pak Supir. "Masih muda dan ganteng Pak, tapi gitu dia menyebalkan banget...semua mahasiswa takut sama dia," jelas Janisa. "Memang Mbak Janis diapain sampai takut gitu?" Tanyanya. "Sebenarnya nggak diapa-apain Pak, ini baru juga mau ketemu dan bilang kalau Bapak Dosen itu jadi pembimbing Jan