Hampir seminggu tiga kali Janisa bertemu dengan Rayhan saat bimbingan dan kuliah. Sejak Janisa bimbingan kepada Rayhan, itu bagaikan di neraka baginya. Apalagi jika melihat coretan di proposalnya yang begitu banyak, sudah dua bulan ia bolak-balik mengerjakan skripsi yang tak kunjung seminar itu dan mengadapai Rayhan membuatnya selalu kesal. Janisa yang baru bangun dari tidurnya ia segera memutuskan sarapan pagi bersama keluarganya dan ia sudah beberapa hari ini ia tidak ikut sarapan pagi karena ia selalu saja bangun siang. "Mata kamu bengkak banget dek, kayak baru saja nangis?" Ucap Rita sambil mengelus kepala Janisa. "Janis nggak nangis semalaman kok Mi, ini efek kurang tidur. Skripsi Janis banyak yang dicoret dan harus diperbaiki," ucap Janisa. Alin tersenyum "Semangat Janisa, kamu