"Hah ...." Leonard kembali membuang nafas panjang. Ini sudah berjalan cukup lama. Pria Van Der Lyn itu sedang berada di dalam ruang kerjanya sambil memegang sebuah file berisi data diri seseorang. Leonard menengadahkan wajah keatas lalu membawa tengkuknya ke sandaran kursi. Wajah seseorang sangat menghantuinya sejak dua hari yang lalu. "Victoria McLean," gumamnya. Tangan pria itu masih mempertahankan file dalam genggamannya. Manik berwarna cokelat yang tengah mengarah pada langit-langit ruangan, membayangkan wajah gadis berdarah McLean yang terlanjur mengusiknya. Leonard menarik napas panjang sekali lagi. "Benedict McLean," lanjutnya mendesahkan nama itu. "Pantas saja wajahmu terlihat familiar. Ternyata kau gadis kecil waktu itu, hah?" Leonard terus bermonolog. Seminggu yang lalu Cassi