Bab 16 - Nasi Sudah Menjadi Bubur

1145 Kata

Setibanya di halaman rumah mertuanya, wanita itu segera membayar ojek online. Dia menggendong tubuh Iren dan memasuki halaman rumah. Bu Marta yang melihatnya langsung berhambur, dia begitu kangen ditinggal Iren beberapa hari ke Bali. Namun, senyuman lebarnya berubah seketika melihat mata menantunya yang sembap. Belum sempat Bu Marta bertanya, Ceria sudah memeluknya disertai dengan isakan. Kemudian tangisnya pecah, tumpah ruah di bahu ibu mertuanya. Namun, dia segera menguasai diri, mengingat masih ada gadis kecil di gendongannya. “Iren Sayang, main sama Maura ya, kebetulan Kakek ada, sedang main juga sama Maura,” ucap Bu Marta sambil mengambil alih Iren dari gendongan menantunya. Dia menggandeng lengan Ceria untuk masuk. Hari itu Pak Setyo sedang tidak mengajar karena kondisi badannya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN