Suasana pagi di rumah Bu Marta menjadi ramai, mereka sudah duduk bersama untuk sarapan. Ceria sudah membuatkan sarapan dan secangkir kopi hitam untuk suaminya. Wanita itu tak pernah meninggalkan kebiasaannya, tetap melayani suaminya dengan baik. Sementara Iren begitu anteng disuapi oleh neneknya. “Ri, aku anter aja kamu ke kantor hari ini, kasian kalau sopir harus jemput ke sini,” ucap Bagja sambil menyeruput kopinya. “Gak usah, Mas, lagian Pak Agus pasti udah jalan juga dari kantor, kasian nanti udah jauh-jauh, akunya malah gak ikut,” bantah Ceria. Tring. Notifikasi masuk pada ponsel Bagja yang tergeletak di meja. Sekilas mata Ceria menangkap nama seseorang pada layar. Wanita itu menarik napas panjang dan menghentikan sarapannya. Dia bergegas menghampiri Iren dan Bu Marta yang tadi