Celebritu Gym

1481 Kata
Rasa bahagia menyelimuti Alice yang beru saja di lamar oleh Rendra. Wanita itu berkhayal kegirangan di kamarnya, tanpa mengingat sesuatu yang sudah terjadi pada dirinya. Sambil berbaring di atas ranjang, Alice menatap jemari lentiknya yang sudah terpasang sebuah cincin. Hubungan yang sudah ia jalin selama beberapa tahun akhirnya membuahkan hasil. Saat tengah sibuk berhalu, tiba-tiba ponselnya berdering. Wanita itu lalu beranjak untuk menjawab panggilan tersebut. Meski awalnya ragu, namun pada akhirnya Alice menjawab panggilan dari Sarah. "Halo..." "Al, kemana saja kamu? Telfon ngga di angkat, chat ngga di balas. Jangan-jangan kamu ngga jadi pergi, ya semalam???" Tanya Sarah tanpa jeda, seperti biasa. Sarah adalah tetangga kontrakan Alice, sekaligus orang terdekat Alice yang selalu membantu Alice saat ia sedang kesulitan. Seperti memberinya pekerjaan, salah satunya. "Pergi, Kok! Cu, cuma aku ngga nyangka ternyata cukup susah, untuk sekedar dapetin foto Christ" Alice terdengar gugup, ketika membahas soal itu. "Jadi kamu ngga dapet apa-apa? Huft, memang sih, pasti susah. Pekerjaan yang honornya besar, pasti ngga semudah itu. Aku ngerti kok, Al" Tutur Sarah dari balik telefon. "Kata siapa aku ngga dapat? Aku berhasil memotret Chris dengan ponselku, meskipun cuma satu. Setidaknya, tindakanku semalam ngga sia-sia!" Wanita itu terdengar menggerutu, hingga membuat Sarah bingung. "Memangnya apa yang kamu lakukan?" Tanya sarah, dan hanya membuat Alice gugup dari balik telefonnya. "Bukan apa-apa. Aku akan kirimkan fotonya sekarang! Jangan lupa, foto ini seharga 10juta. Aku tunggu transferannya, Kak!" Ucap Alice sebelum akhirnya memutuskan panggilan tersebut. Meskipun sedikit mabuk, namun Alice berhasil mengambil satu foto Christ yang sedang memangku seorang Wanita. Hal itu bisa menjadi skandal para selebriti. Wanita itu kembali berbaring setelah mengirin foto kepada Sarah. Tak lama dari itu juga, ia mendapat notif sebuah transferan sebesar 10 juta dari sarah. "Kalau di pikir-pikir, gara-gara uang ini aku kehilangan kesucian! Si*lan!!!!" Umpat Alice, sambil berbaring menatap ponselnya. Di tengah-tengah umpatannya, tiba-tiba ponselnya jatuh, hingga menimpa wajahnya tepat di bibirnya. "Aduhh, kenapa harus jatuh di atas bibir sih!!!" Alice menggerutu, memegangi bibirnya yang terasa sakit akibat ketiban ponselnya. Saat menyentuh bibirnya, samar-samar ia mengingat saat seorang Pria menciumnya dengan lembut. Sontak Alice menenggelamkan bibirnya, dan menutupi wajahnya dengan bantal. Meskipun berusaha sekuat tenaga, namun Alice tak bisa mengingat wajah Pria itu. Pria yang telah mengambil keperawanannya. Sejujurnya dari hati yang paling dalam, Alice merasa sangat menyesal atas kecerobohannya. Ia bahkan takut jika memikirkannya. "Apa aku harus cari orang itu?" Gumamnya dalam hati. Namun tiba-tiba ia menggelengkan kepalanya sendiri dengan cepat. "Nggak! Aku nggak perlu mencarinya. Aku harus fokus sama Kak Rendra" Alice menarik nafasnya dalam-dalam, lalu mengeluarkannya secara perlahan. *** Sementara itu di tempat lain, Terlihat Christ sedang memberi pelajaran pada kedua bodyguardnya. Christ tinggal di sebuah apartemen yang di siapkan oleh perusahaan. Saat ini, ia tengah duduk di sofa, sementara dua anak buahnya berdiri di hadapannya. "Sebenarnya kemana kalian bawa Wanita itu semalam?" Tanya Christ sambil meneguk bir. "Maafkan kami. Kami pikir, kamar yang terbuka itu kamar anda!" Sahut Tomy, nama salah satu bodyguardnya. "Bodoh! Siapa pemilik kamar yang terbuka itu???" Tanya Christ, lagi. "Soal itu, kami tidak tau" Sahutnya bersamaan. Bahkan kamar Christ saja mereka tidak tahu, apalagi kamar Kavindra. Tentu tidak ada seorang pun yang tau. "Memang nggak becus! Pergi sana!!!" Umpat Christ pada bawahannya. Karena sudah banyak bertemu dengan wanita cantik, Christ tidak menyesalkan hal itu. Hanya saja, ia kesal karena pekerjaan pengawalnya tidak becus. "Ck, sepertinya aku harus memotong gaji mereka bulan ini!!!" Gumam Christ dalam hati. **** Sore hari di Perusahaan StarHit... Terlihat Kavin sedang berdiri di dekat jendela, sambil menatap sinar matahari. Serta tak lupa, sebatang rokok di tangan menjadi temannya. Tiba-tiba ia mendengar seseorang mengetuk pintu ruangannya. "Masuk!" Katanya, sambil melangkah menuju kursi kebesarannya. Seorang sekertaris pribadi Kavin menghampirinya, untuk menyampaikan beberapa informasi. "Gimana?" Tanya Kavin dengan wajah datar. "Maaf, Tuan. Saya sudah berusaha meminta rekaman cctv di bagian depan kamar anda, tapi kebetulan Cctv di bagian sana mengalami kerusakan. Jadi saya cuma dapat rekaman di bagian lobi dan koridor" Ujar Adit, selaku sekertaris pribadi Kavin, sambil menyodorkan sebuah Flashdisk. Tanpa berkata apapun, Kavin menyahut Flashdisk tersebut dan langsung memasangkan di komputernya. Sementara itu, Adit masih berdiri di hadapan Kavin. Pria itu memerhatikan secara seksama, beberapa Wanita yang keluar melewati koridor dan lobi. Namun sayangnya, ia tak mengenali satu wajahpun dari rekaman cctv tersebut. Usut punya usut, rupanya Alice membawa papar bag yang berisi pakaian sehari-harinya. Sehingga ia keluar dengan penampilan yang berbeda dari semalam, dan membuat Kavin tak bisa mengenali wajahnya. Kacamata dengan frame tebal, serta rambut kepang dua membuat Wanita itu seperti orang yang berbeda. Hal tersebut membuat Kavin berdecak, dan mematikan komputernya. "Apa ngga ketemu, Tuan?" Tanya Adit, yang sebenarnya tidak tahu, apa yang Kavin cari. "Aneh, ya? Kenapa cctv depan kamar ku rusak?" Ujar Kavindra, tanpa di sahuti oleh Adit. Kavindra lalu menyender di kursi kebesarannya, sambil memikirkan sesuatu. "Sepertinya ada yang berniat jahat juga sama Wanita itu!" Gumam Kavin, dengan tatapan yang sulit di katakan. "Ma, maksudnya apa, Tuan?" Tanya Adit gagap. Ia benar-benar tak tahu, apa yang Bos-nya pikirkan, sampai harus menyurushnya mendapatkan cctv hotel Grand Royale. "Waktunya pulang!" Kavin lalu beranjak sambil mengenakan jas-nya terlebih dulu, sebelum pulang ke rumah. **** Tiga hari kemudian. Seperti biasanya, Alice mengikuti kelas bahasa dan sastra setiap seminggu sekali. Mata kuliah yang sebenarnya adalah Manajemen bisnis, namun sesekali Alice mengikuti kelas bahasa karena hobinya adalah menulis. Alice memiliki publik speaking yang cukup bagus, sehingga mudah bagi Alice untuk mencari pekerjaan paruh waktu. Setelah kelas bahasa selesai, Wanita itu keluar bersama dua seorang temannya, Yaitu Vera. "Al, habis ini ngapain? Temani aku ke Mall yuk, mau cari hadiah nih buat pacar aku" Ujar Vera meminta. Sejenak Alice melihat jam di tangannya. Kemudian Akhirnya, ia mengiyakan permintaan Vera, Temannya. "Makasih, ya Al. Sekalian aku mau minta saran dari kamu soalnya" Tutur Vera, berjalan membuntuti Alice. Keduanya lalu berjalan bersama menuju ke Mall, dengan menggunakan taxi. Pada pukul 2 siang, tibalah mereka di Mall, keduanya berjalan beriringan memasuki Mall tersebut. "Wahh rame banget, ada apaan ya, Al?" Tanya Vera, terperangah melihat keramaian Mall indonesia. "Mana aku tau, Ver! Kamu mau nyari hadiah apa?" Seakan enggan memedulikan hal lain, Alice langsung ke tujuan utama. "Ngga tau, Al. Aku juga bingung" Katanya, masih dengan mata yang memerhatikan keramaian. "Kok nggak tau, sih. Dia kan pacar kamu, harusnya kamu tau kesukaan dia apa? Jadi kamu bisa beliin hadiah sesuai yang dia suka" Berbeda dengan Alice, yang hanya fokus melihat-lihat, untuk menyarankan pada Vera. "Dia suka apa aja yang aku kasih, kok!" Ujar Vera dengan suara rendah. "Kalau gitu, gimana kalau jam tangan?" Kata Alice menyarankan. "Maaf mba, itu rame-rame ada apa ya?" Tanya Vera pada seorang Spg. "Oh, itu.. Kebetulan hari ini ada fan meet Christ, di Mall ini, Kak" Sahut Spg tersebut. Mendengar itu, Vera terlihat antusias bukan main. Ia seakan melupakan hadiah yang akan ia beli untuk pacarnya. "Al, kita kesana yuk! Kapan lagi bisa lihat Christ, kan???" Vera menyeret Alice begitu saja, menuju ke keramaian. Meski hal yang wajar bagi Wanita muda seperti mereka, namun Alice justru merasa tidak tertarik. Teriakan para fangirl Christ semakin keras, apalagi saat Christ naik ke panggung. Alice hanya bisa menutup telinganya, merasakan bising. "Ver, aku ke toilet dulu ya?" Katanya, beralasan untuk melarikan diri. Alice akhirnya bisa pergi dari kerumuan. Alih-alih pergi ke toilet, ia justru malah berkeliling mengitari Mall yang cukup besar tersebut. Hingga tiba di lantai 5, Alice menemukan sebuah tempat yang mengesankan baginya. "Wahh, kenapa aku baru tau kalau ada tempat Gym di Mall ini" Gumamnya memasuki tempat Gym tersebut, yang bernama Celebrity Gym. Netranya memerhatikan alat-alat Gym yang cukup lengkap. Membuat Wanita itu ingin melakukan peregangan otot. Namun ia tersadar kembali, bahwa tujuannya kemari untuk mengantar Vera mencarikan sebuah kado. "Kapan-kapan boleh nih, di coba" Gumamnya sambil berbalik arah, untuk keluar dari tempat Gym tersebut. Tanpa di sadari, Alice telah berapapasan dengan Pria yang baru saja mengganti pakaian, di ruang ganti yang terletak di dekat pintu keluar. Ketika Pria itu menoleh, Alice sudah tak terlihat. Sontak Pria itu kembali menuju ke tempat gym tujuannya. Rupanya, dia adalah Kavindra. Yang datang untuk ngeGym di tempat favoritnya, yaitu Celebrity Gym. Pria itu juga tentu tahu, bahwa Artisnya tengah menggelar acara fanmeet di Mall ini. Sambil menunggu Vera menikmati acara fan meet, Alice memilih untuk melihat-lihat aksesoris Pria di mall. Tak sengaja ia melihat sebuah dasi motif, berwarna coklat gelap. Seketika Alice teringat dengan Rendra, Pacarnya. Tanpa sadar ia mengulingkan senyum, membayangkan betapa tampannya Rendra, jika mengenakan dasi tersebut. Tak lama, Wanita itu memasuki toko itu dan di sambut hangat oleh Spg atau pegawai toko tersebut. "Selamat sore, ada yang bisa di bantu?" Ucap seorang wanita, Spg Mall. "Saya mau lihat yang ini, dong" Tutur Alice, ramah. Wanita pegawai itu lalu mengambilkan barang permintaan Alice. "Silahkan, Nona" Katanya sambil memberikan dasi coklat bermotif itu. Dengan senang hati, Alice menerima. Namun belum juga sampai ke tangannya, tiba-tiba seorang Pria merebutnya. Alice pun tersentak, dengan apa yang di lakukan oleh orang tersebut... Siapakah dia???? ---NEXT----
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN